Reflection

Wah….Gak Cinta Tanah Air, Loe…..

Ini cerita nyata tentang perbincangan dengan teman SMAku setelah sekian lama tak bersua. Ngobrol pun hanya lewat dunia maya. Dia adalah teman sebangku saat aku masih bersekolah SMUNSAWI di kelas 3 IPA 3. Sebut saja “Si B” namanya.

Si B : Assalamualaikum..
Me  : Waalaikmslm wr wb
Si B : Gimana nih kabarnya?sehat?Sekarang masih di Korea?
Me  : Alhamdulillah sehat….ya masih donk…..dikau gimana kabrnya?sehat kah?
Si B : Alhamdulillah sehat.. kenapa istrimu di Purwokerto? Katanya ikut ke Korea?
Me  : Kan dia mau lahiran di Indo, makanya pulang dl…..InsyaAllah habis lebaran akan ikut ke sini lagi..
Si B : Ente berarti belum pernah lihat anakmu?Pas istri bersalin ente mendampingi istri enggak?
Me  : Belum pernah nggendng sama sekali…..aku belu pernah pulang……..
Si B : Emang ente gak kangen sama anak istri?
Me  : Kalau itu mah gak perlu ditanyakan lagi………
Si B : Makanya buruan pulang……..
Me  : Hehehehe…insyaAllah September nanti mudik….

Perbincangan pun berlanjut ke percakapan lain…dan hal-hal yg mungkin akan ditanyakan pada orang-orang yang menuntut ilmu ke negeri orang: 

Si B : Eh Ba, ente di Korea sekolah apa kerja?
Me  : Sekolah sambil kerja riset
Si B : Sekolah melulu kapan pintarnya???
Me  : Justru karena masih merasa belum pintar, jadi masih butuh kuliah/sekolah…
Si B : Oh gitu ya?berapa tahun lagi Ba?Trus di Korea kerja di perusahaan apa?
Me  : Kan menuntut ilmu itu sampai ke liang lahat….Masih lama mungkin 3-4 tahun lagi. Aku mengerjaan riset di lembaga riset Korea (Korea Institute of Science and Technology/KIST)
Si B : Wah keren donk….Bagi2 donk otaknya…supaya aku ikut2an pinter…
Me  : Alhamdulillah……..Tidak ada orang bodoh, yang adalah orang yang tidak dapat kesempatan belajar dari guru yang baik.(ngutip kata2 Yohanes Surya hehehehe)
Si B : Setelah 3-4 tahun, ente mau mudik apa kerja di Korea terus?
Me  : Mungkin di Korea dulu, turs pindah ke negara lain…..percuma kalau di Indo, tidak dihargai……
Si B : Wah Ente tidak cinta tanah air tuhhh…..padahal itu sebagian dari iman lho…..
Me  : Cinta tanah air bukan berarti kita harus konyol kan?
Si B : Maksdunya konyol gimana coba?
Me  : Begitu lulus, langsung mudik, padahal kita sudah tau kalau riset di Indonesia susahnya setengah mati buat mencari dana….malah bisa-bisa nanti malah naganggur gak jelas…
Si B : Oooooo begitu tohhhh….baguslah kalau begitu….Ente memang cergas….by the way, kapan tepatnya mudik?
Me  : InsyaAllah tanggal 2 September…tapi kalau untuk sebenar-benarnya mudik mungkin 10-15 tahun lagi..
Si B : InsyaAllah Ba…..Semoga Allah meridhoi dan berkenan mengabulkan semua hajatmu….
Me  : Amiin….bukannya gak cinta tanah air…tapi pergi untuk membangun jaringan yg kuat diluar negeri..sehingga pada saat kembali ke Indonesia, mudah untuk mengembangkan riset di Indonesia..
Si B : Amiiin…..wahhhh…mohon maaf nih Bro ….kalau aku salah ngomong tadi…
Me  : No problem Bro…gak ada yang salah kok…..

Dari perbincangan singkat tersebut, mungkin dapat diambil beberapa hal:
1. Untuk mencapai sesuatu, akan selalu dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan.
Mungkin bagi teman-teman semua yang pernah merasakan berkeluarga, bisa merasakan bagaimana rasanya berpisah dari keluarga, istri, bahkan anak sendiri.Bayangkan saja, lebih dari setengah tahun hanya bisa memandangi foto, video sang buah hati tanpa bisa menimangnya..Tapi percayalah, semua perngorbanan akan selalu membuahkan hasil yang lebih baik.
2. Dibalik Pria besar, akan selalu ada wanita perkasa di belakangnya.
Kita semua tahu betapa beratnya perjuangan untuk melahirkan sang buah hati..siapapun selalu berharap ketika melahirkan si buah hati agar sang suami selalu berada di sampingnya untuk mendukung, memberinya semangat. Alhamdulillah….Istriku tercinta bisa melewatinya dengan baik…dan insyaAllah selalu aku dukung walaupun jauh…Semoga dengan perjuanganmu selama mengandung, melahirkan, mendidik sang buah hati seorang diri bisa meningkatkan derajatmu dengan derajat yang lebih baik. Amiin..Semoga engkau selalu mendukungku untuk meraih sesuatu yang lebih baik bagi umat, bangsa dan negara.
3. Tuntutlah ilmu selagi masih bisa bernafas…
Islam mengajarkan kita untuk menuntut ilmu semenjak dari ayunan hingga kita masuk ke liang lahat..Kita tidak boleh merasa puas dengan ilmu yang kita miliki. Karena, ilmu-ilmu yang Allah turunkan untuk manusia itu sangatlah berlimpah, dan untuk merangkumnya pun gak akan pernah selesai. Belajarlah dari manapun, dari lingkungan, fenomena-fenomena yang ada, dari teman, sahabat, orang-orang disekeliling kita, bahkan dari obrolan-obrolan singkat yang diselingi canda dengan teman. Allah Maha Kaya….Semoga kita bisa bersyukur dan mempelajari ayat-ayat qauniyah yang DIA turunkan..agar kita menjadi insan yang lebih baik.Karena semua yang Allah turunkan dmuka bumi selelu memberikan pelajaran bagi orang-orang yang berfikir…
4. Cinta Tanah Air
Ya, cinta tanah air adalah sebagian dari iman…..Namun, bukan berati orang yang kuliah diluar negeri kemudian melanjutkan bekerja diluar negeri untuk beberapa waktu tidak memiliki rasa cinta terhadap tanah air. Cinta tanah air bukan berarti kita harus selalu berada di tanah air. Apakah bisa dikatakan cinta tanah air jika kita berada di Indonesia namun hanya menjadi beban bagi orang-orang sekitarnya?Apakah kita cinta kalau kita tidak mampu berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk bangsa dan negara?Mari kita coba belajar dari pengalaman orang lain. Betapa banyak orang-orang yang diakui dunia internasional tapi menjadi tersia-sia di negeri ibu pertiwi. Kita bisa melihat para orang pintar di bidang ekonomi, science & technology yang ketika berada di kampung halaman justru tidak bisa berbuat apa-apa,hanya menganggur karena susahnya mencari pekerjaan.Apakah hal yang seperti itu yang dimaksud “cinta tanah air”?
Bagiku, cinta tanah air bukanlah sesuatu yang hanya dibatasi oleh dimensi “tempat”. Cinta tanah air adalah wujud perjuangan untuk meningkatkan citra bangsa dan negara di dunia internasional, membangun dan mengembangkan sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. So, mungkin akan lebih baik jika ketika selesai studi S2, S3 mohon maaf kalau aku tak kembali ke tanah air.Karena aku akan lebih memilih untuk bekerja dahulu di negara lain untuk membangun koneksi dan jaringan yang kokoh yang nantinya akan lebih memudahkan kita dalam mengembangkan science & technology ketika kita kembali.

So, sobat….bukan berarti aku tidak “cinta tanah air”..tapi karena sangat cinta tanah air makanya aku memilih…”pergi untuk kembali”…………..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *